Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin (Klinik Andrologi dan Ginekologi) di Medan Telepon / WhatsApp : 0811-6131-718

Tanda dan Gejala Vaginitis

Tanda dan Gejala Vaginitis

//

Penyakit Vaginitis

Penyakit Vaginitis adalah peradangan vagina yang menyebabkan pembengkakan, gatal, perih, atau infeksi pada vagina. Vaginitis dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus. Penyebab paling umum dari vaginitis adalah bacterial vaginosis, infeksi jamur, trichomoniasis, dan vaginitis non infeksius.


Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala vaginitis?

Gejala-gejala umum dari vaginitis dapat meliputi:

  • Cairan dari vagina yang berwarna aneh dan berbau tidak sedap
  • Kadar cairan yang abnormal
  • Gatal, iritasi, dan rasa tidak nyaman pada area yang terinfeksi
  • Rasa sakit saat berhubungan intim
  • Rasa sakit saat buang air kecil
  • Perdarahan vagina ringan atau bercak-bercak.

Penyebab

Berikut ini hal-hal yang dapat memicu atau memperparah kondisi Anda:

  • Bacterial vaginosis terjadi apabila keseimbangan vagina terganggu, dimana bakteri jahat lebih banyak dibanding dengan bakteri baik. Namun jika bakteri anaerobik terlalu banyak dan mengganggu keseimbangan, ini akan menyebabkan bacterial vaginosis. Jenis vaginitis ini sepertinya terkait dengan hubungan seksual, terutama jika Anda memiliki beberapa pasangan seksual. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi pada wanita yang tidak aktif secara seksual.
  • Infeksi jamur terjadi apabila organisme jamur (terutama Candida albicans) tumbuh pada vagina. Bukan hanya menyebabkan infeksi jamur pada vagina, C. albicans juga adalah penyebab utama dari infeksi pada bagian tubuh lainnya yang lembap, seperti mulut (thrush), lipatan kulit, dan bantalan kuku. Jamur ini dapat menyebabkan ruam popok pada bayi.
  • Trichomoniasis, merupakan vaginitis ketiga tersering yang diakibatkan oleh trikomonas. Bakteri ini menular melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Pada pria, kuman ini menginfeksi saluran kencing, namun sering kali tidak menunjukkan gejala. Maka dari itu, ketika hubungan seksual, pria yang terinfeksi menularkan kuman tersebut pada pasangannya.
  • Vaginitis yang tidak menular: gatal-gatal, perih, dan cairan kadang dapat terjadi tanpa infeksi. Sering kali, hal tersebut merupakan reaksi alergi atau iritasi dari produk seperti deterjen, pembersih vagina, sabun dengan pewangi, spray vagina, spermisida, dll. Hal ini juga dapat terjadi akibat rendahnya kadar hormon akibat menopause atau pengangkatan indung telur yang menyebabkan gatal dan perih pada vagina.

Faktor-faktor risiko

Ada banyak faktor risiko untuk vaginitis, yaitu:

  1. Perubahan hormon akibat kehamilan, pil KB, atau menopause
  2. Infeksi akibat aktivitas seksual yang tidak terproteksi
  3. Penggunaan obat-obatan, seperti antibiotik dan steroid
  4. Diabetes yang tidak terkendali
  5. Penggunaan produk kebersihan seperti sabun busa, semprotan vagina, atau deodoran vagina
  6. Kebersihan yang buruk
  7. Mengenakan pakaian yang lembap atau terlalu ketat
  8. Penggunaan intrauterine device (IUD) untuk kontrasepsi.

Punya Keluhan Penyakit? Hubungi kami untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Telepon/WhatsApp: 0811-6131-718

Subscribe Youtube: Klinik Atlantis
Follow Instagram: Klinik Atlantis
Follow Facebook: Klinik Atlantis Medan

KLINIK ATLANTIS
Alamat: Jalan Williem Iskandar ( Pancing ) Komplek MMTC Blok A No. 17-18, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan, Sumatera Utara 20223




share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Klinik Atlantis, Published at Februari 03, 2021 and have